Jakarta Selatan ke Jakarta Pusat

Hai para kabar semuanya....
Weekend pada kemana? Males2an di kamar, manjain diri, atau sibuk bersih2 full day?? 
Kalau di kamus AQ ga ada yg namanya weekend, semuanya hari bisa jadi weekend atau bisa jadi weekday.. lho ko gitu (maklum kerjanya up normal ga ngikutin hati kerja, waktunya kerja ya kerja ga ngikutin tu merah kuning hijau di kalender 😀😀).

Untuk teman2 yang mau jalan2 mungkin ke Monas asik juga tuh, tapi malas banget dengan kemacetan di Jakarta, ada alternatif yang bisa kamu ambil. Belum tahu how to get Monas from Jakarta Selatan khususnya di seputaran Pasar Minggu, Pejaten dan sekitarnya agar bebas hambatan, gampang banget, kamu bisa alternatif paling mudah yaitu ke stasiun terdekat (satasiun Pasar Minggu, atau stasiun pasar minggu baru) jangan lupa beli tiket yaa di loket atau di mesin tiket harian yang sudah disediakan di setiap stasiun, kamu ga usah khawatir atau malu kalau belum tau tau caranya, sebab kebanyakan kok para calon penumpang belum tau cara beli tiket, jadi stay cool aja dan minta tolong ke petugas yang berjaga. Kamu bisa beli tiket dengan tujuan Stasiun Juanda,. Setelah beli tiket langsung aja masuk ke stasiun tapi jangan lupa Tab kartumu (tiket) di sebelah kiri. Ingat ya sebelah kiri kamu, lampu hijau akan menyala dan palang pintu bisa terbuka. Pada saat akan keluar dari stasiun, jangan lupa tab lagi kartu yang tadi pasa posisi kanan (ingat pada posisi kaman kamu).
Dengan kamu menggunakan kendaraan umum di Jakarta itu artinya kamu memberi sumbangsi mengurangi kemacetan.

nah ni rute peta KRL JABODETABEK

Setelah sampai di Juanda, keluar stasiun langsung nyeberang menuju mesjid Istiqlal, buat kamu yang muslim, mampir dululah sejenak solat di istiqlal lalu lanjut ke monas, udah deket bangat tinggal jalan kaki beberapa meter..

Puas bermain di Monas, kamu bisa memanjakan lidah kamu dngan menyamtap es krim yang melegenda di samping mesjid Istiqlal yang konon katanya berdiri sejak jalam penjajahan hingga sekarang, berapa tahun lamanya hitung sendi yaa..hehe.. 
Oke deh, segini dulu celoteh yang ga penting banget dari aq.. see next time, keep spirit, semoga selalu bahagia dunia dan akhirat.. bye bye...


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

selalukau bilang ini yang terakhir dan setelah itu kamu ulang hal yang sama

malam minggu........ rasanya berat bangat. aslam tiba2 aja jadi orang yang sangat angkuh, labil, mengumpat dan memaksa...... aku merasa ga nyaman dan tertekan....... kenapa selalu saja kamu dan aku berbeda pikiran... ga sanggup kalau taip khari selalu bertengkar masalah itu.... kini aku merasa kamu menarik aku kedalam kubangan lumpur yang penuh dengan buaya yang siap menerkan dan mencabik-cabik jantungku..... selalu kamu bilang "tolong ini yang terakhir aku lakukan" tapi udah tak terhitung kamu mengulangi perbuatan itu.............. seakan tak sanggup menemani hari - hari denganmu....... bantu aku untuk kembali syang padamu,, bantu aku untuk membunuh rasa benci dan muak terhadapmu yang kian hari kian membesar. sejatuh apapun kamu, sebangkrut apapun kamu aku gak akan meniggalkan kamu. cinta dan sayang aku pada kamu bukan dari hartamu, aku tulus untukmu. apa kamu luapa tiap kali kamu tanyakan perasaanku ak selalu tegaskan "aku cinta kamu karna ALLAH" itu
Baca selengkapnya

laporanku

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang             Hampir setiap orang mengetahui golonga darahnya, namun sebagian besar tidak tahu siapa sebenarya tokoh yang telah berjasa menemukan golongan darah. Penemu golongan darah adalah Karl Landsteiner yang dilahirkan di Vienna, 14 Juni 1868. Dia adalah ilmuwan dalam bidang bio pengobatan. Bahkan berkat jasanya, dia mendapatkan anugerah Nobel untuk bidang Fisologi atau Pengobatan pada tahun 1930 (cobaku.comule) Untuk pertama kalinya DR. Landstainer pada tahun 1900 mengemukakan bahwa darah manusia dapat dibagi menjadi 4 macam golongan yaitu: A, B, O, dan AB (ALM ANAK TRANSFUSI DARAH). Golongan darah sangat penting dalam kehidupan terutama dalam bidang transfusi darah, sebab salah memberikan golongan darah dapat mengakibatkan kematian terhadap pasien. Golongan darah menurut sistem A-B-O dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya. Land-Steiner dalam Suryo (1996) membedakan darah manusia kedalam empat golongan yaitu A, B, AB dan O. Penggolong
Baca selengkapnya